PERANCANGAN SISTEM INTERFACING TEGANGAN OUTPUT UNTUK PENENTUAN KOEFISIEN SEEBECK

1 Latar Belakang
Sistem monitoring pada alat ukur digunakan untuk mengetahui besaran fisis yang dihasilkan oleh sebuah benda atau sensor pada sebuah proses tertentu dalam rentang waktu tertentu. Adapun sistem monitoring yang saat ini sering digunakan adalah sistem monitoring pada keadaan cuaca yang dilakukan pada stasiun penerbangan, sistem monitoring pada pasokan tenaga listrik yang dilakukan oleh PLN dan lain-lain. Sistem monitoring sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini karena dapat meminimalisir error.
Efek Seebeck adalah fenomena yang terjadi pada termokopel yaitu fenomena dimana dua buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka akan terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung yang lain (Muhaimin, 1993). Untuk mengukur koefisien Seebeck fenomena tersebut dapat didekati dengan cara memberikan suhu yang berbeda pada ujung-ujung sampel logam sehingga perubahan suhu yang diberikan tersebut sebanding dengan perubahan tegangan. Dalam pengukurannya hasil tersebut selalu dibandingkan dengan logam referensi.
Pada material tertentu, jika dipanaskan atau dideformasi pada rentang suhu tertentu maka material tersebut akan mengalami perubahan struktur. Efek Seebeck sendiri sangat sensitif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di dalam material. Bahkan efek Seebeck dapat digunakan untuk menjejak perubahan material dalam skala nano (Risanti, 2011). Oleh karena itu sistem monitoring efek Seebeck diperlukan untuk mengetahui perubahan koefisien Seebeck suatu benda logam sebagai fungsi perubahan suhu.

2 Permasalahan
            Dalam proses pengendalian suhu alat ukur thermoelectric power, dibutuhkan suatu proses monitoring. Dalam hal ini dibutuhkan sensor suhu, pengkondisian sinyal, setelah itu mikrokontroller yang menghubungkan antara sensor dengan PC.
            Permasalahan yang diangkat dalam Tugas Akhir kali ini adalah :
Bagaimana mengsikronisasi data suhu dari perangkat keras ke perangkat lunak agar monitoring dan pengendalian suhu dapat dilakukan.

3  Batasan Masalahan
            Batasan masalah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
  1. Tugas akhir ini hanya membahas sistem monitoring dan pengendalian suhu sebagai bagian dari suatu sistem pada alat thermoelectric power
  2. Sistem ini hanya mengontrol satu variabel yang berupa suhu pada loop pengendaliannya.
  3. Dalam tugas akhir ini untuk pengendalian yang digunakan adalah pengendalian on off.
  4. Sistem kontrol menggunakan mikrokontroller Visual Basic 6.0 yang dihubungkan dengan ATMEGA 8535L.
  5. Penghubung yang digunakan adalah kabel Rs323.
  6. Suhu yang digunakan antara suhu ruang sampai 100 0C
7.      Karena nilai yang didapat dari hasil pengukuran suhu pada heater tersebut berupa bilangan analog, maka diperlukan suatu pengkonversi yaitu Analog to Digital Converter (ADC) pada mikrokontroler ATMega8535 agar pengukuran tersebut dapat terbaca lebih spesifik. Data keluaran dari ADC (Analog to Digital Converter) tersebut akan diproses oleh mikrokontroler ATMega8535 sesuai listing program yang disambungkan ke PC dengan menggunakan program Visual Basic, yang kemudian akan ditampilkan pada layar monitor PC.

1.4  Tujuan
            Sesuai dengan latar belakang, maka tujuan tugas akhir ini antara lain :
  1. Dapat menghubungkan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai monitoring dan kontrol.
2.   Dapat merancang dan membuat sistem pengendalian suhu berbasis mikrokontroller.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
1 Blok Diagram Perancangan Alat
Dalam perancangan dan pembuatan Tugas Akhir ini menggunakan kabel RS323 yaitu kabel serial to usb, kabel ini yang digunakan sebagai penghubung antara mikrokontroler dengan PC.
Tahapan-tahapan yang ditempuh dalam pengerjaan Tugas Akhir.
2 Perancangan Program Monitoring Dan Kontrol
             Sebelum melakukan pembuatan program pada Tugas Akhir ini, maka terlebih dahulu dilakukan suatu perancangan alat terhadap kerja dari alat yang akan dibuat, baik perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
            Untuk Perancangan perangkat keras (hardware) pada proses sistem akuisisi data dari sensor  hingga tampilan pada PC, meliputi: rangkaian catu daya, dan rangkaian minimum sistem mikrokontroler AVR 8535 dan interface pada PC. Dalam hal ini dapat dilihat pada diagram blok pada gambar 3.2


            Dalam diagram blok 3.2, maka dapat dilihat proses sistem akuisisi data pengukuran dari sensor sampai pada PC. Pada program ini saya menggunakan beberapa data yang diambil dari data hasil pengelolahan pada Mikrokontroler yaitu data 8 bit. Data yang diambil dilewatkan melalui kabel RS232 yang akan di olah di dalam pc menggunakan program Visual Basic. Data yang telah di olah akan di tampilkan dalam bentuk grafik yang mana grafik tersebut sudah menampilkan bilangan asli dari sensor. Selain itu untuk mengontrol perangkat kerang juga di lakukan melalui visual basic 6.0 yang dikirim melalui kabel RS323 ke dalam mikrokontroler.

3.3 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan untuk perangkat lunak yang digunakan adalah menyiapkan sebuah Laptop, Program VB 6.0, Avr, Proteus, Kabel RS232 dan membuat simulasi percobaan.
Perancangan di mulai dengan menentukan bahan logam yang akan digukan sebagai bahan percobaan dan menentukan ∆T (perbedaan suhu)  antara Suhu A dan Suhu B. pengambilan data dilakukan menggunakan sensor suhu LM35 yang diletakan diruangan dimana ujung-ujung logam berada yang kemudian di kirim menuju mikrokontroler. Data keluaran sensor yang berupa data analok diubah menggunakan ADC (analog to digital converter) . Tegangan keluaran dari perbedaan suhu A dan suhu B yang dihasilkan oleh logam yang sudah dikuatkan sebesar 1000x penguatan berupa data analok juga di rubah pada mikrokontroler menjadi data digital. Data-data tersebut dikirim menuju PC menggunakan kabel RS323. Data suhu yang diterima disesuaikan dengan setpoint yang sudah ditentukan pada program jika suhu dan setpoint sudah sesuai maka program akan mengirim perintah menuju alat pemanas untuk mematikan relay. Sedangkan data tegangan perbedaan suhu A dan suhu B di proses dengan menggunakan persamaan tegangan asli = tegangan masuk / 256. Karena data digital yang di terima adalah data 8bit yang diubah menjadi data digital desimal yang kemudian di rekam dan disimpan pada database. Selain disimpan data juga di displaykan menggukan visual basick 6 berupa grafik perubahan tegangan yang dihasilkan oleh logam karena perbedaan suhu yang diterima.

                                             Gambar 3.3  flowchart Sistem pengambilan data


Gambar 3.4  flowchart Sistem monitoring

            Proses monitoring data berdasarkan data keluaran dari mikrokontroler yang berupa data digital 8 bit, data tersebut menampilkan data tegangan keluaran perbedaan suhu logam sebagai grafik. Menampilkan data suhu A dan suhu B sebagai petunjuk suhu yang berada dalam ruangan di setiap ujung logam.

Gambar 3.5 Tampilan Display grafik Efek Seebeck

            Tampilan awal berisi Grafik tegangan perbedaan suhu logam di ujung-ujung nya yang menghasilkan tegangan. Suhu ruangan di bagian ujung A dan di bagian ujung B. Terdapat kontrol suhu juga sebagai kontrol untuk mengendalikan suhu pada ruangan A dan ruangan B yang digunakan sebagai perbedaan suhu ruangan.


Related Posts:

Total Pageviews